Langsung ke konten utama


                             Membuka Diri, Membuka Hati


Hasil gambar untuk membuka diri membuka hati

Hal yang saya tangkap adalah Tuhan ingin kita semua belajar tentang kasih dan tentang cinta. Tuhan memang luar biasa merancangkan semuanya. Bahkan Ia juga Allah yang peduli akan kehidupan cinta kita. Siapa bilang Tuhan cuma peduli dengan masalah sekolah, kuliah, kerja, usaha, bisnis. Tuhan juga peduli dengan cinta dan kisah cinta kita.

Tahapan yang dilakukan adalah membuka diri dulu, baru membuka hati. Seseorang tidak mungkin dapat membuka hati bila ia menutup dirinya. Sebaliknya bisa saja seseorang membuka dirinya, tetapi tidak membuka hatinya.

Saya akan memberikan analogi sebuah kerang. Kerang itu memiliki cangkang (kulit) yang keras. Pada umumnya saat kondisi tidak berbahaya dia akan dengan bebas untuk membuka cangkangnya dan mencari makan. Saat kondisi berbahaya, jangankan membuka cangkangnya; sedikitpun si kerang ini akan menutup rapat-rapat dirinya supaya tidak bisa dimasuki dan diserang oleh musuh.

Begitu pula dengan orang yang terluka dan takut mencintai lagi. Seperti seekor kerang yang menutup diri rapat-rapat terhadap musuh, orang yang terluka menutup diri rapat-rapat terhadap kemungkinan disakiti lagi, terhadap kemungkinan luka lagi. Padahal tanpa seseorang membuka diri, berarti hilanglah kesempatan baginya untuk menemukan cinta.

Suatu ironi yang menyedihkan. Di satu sisi orang ingin menemukan cinta sejati, namun di sisi lain orang takut untuk luka. Dalam segala sesuatu selalu ada resiko, bahkan saat kita tidak melakukan apapun itu tetap mengandung resiko.

Seperti mata uang logam yang memiliki dua sisi, segala sesuatu memiliki dua sisi. Membuka diri memang memiliki satu sisi, yaitu membuka peluang bagi kita untuk disakiti. Tetapi membuka diri juga memiliki sisi lainnya, yaitu memberikan peluang bagi orang lain untuk melihat diri kita dan mencintai diri kita.

Bila sesuatu memiliki peluang yang sama besarnya, alangkah baiknya kita berani mengambil resiko untuk maju dan membuka diri kita. Banyak orang begitu takut untuk membuka diri, apalagi membuka hatinya. Begitu takutnya bahkan sampai-sampai yang bersangkutan memakai ‘topeng’ supaya orang tidak mengetahui siapa dirinya sebenarnya.

Hal ini merupakan hal yang menyedihkan karena sebenarnya siapapun kita, terlepas kita tidak sempurna dan penuh keterbatasan, kita semua adalah ciptaan yang indah, unik dan sangat berharga di mata Tuhan. Jangan sampai kita menutup diri kita yang indah itu sehingga orang lain tidak bisa melihat keindahan diri kita.

Membuka diri berarti memberikan diri kita, membagikan hidup kita supaya menjadi berkat bagi orang lain. Dalam hubungan romance pun, kita sangat wajib membuka diri kita supaya kekasih kita mengerti siapa diri kita sesungguhnya. Sayangnya dalam masa prapacaran atau dalam masa pacaran sekalipun, banyak orang hobi menggunakan ‘topeng’ dan melakukan ‘bulan’ promosi.

‘Bulan’ promosi adalah masa-masa untuk membuat si dia tertarik pada diri kita. Kalau ini dilakukan selamanya, ini merupakan hal yang baik. Sayangnya karena namanya adalah ‘bulan’ promosi; begitu bulan berakhir, berakhir pula hal-hal baik dan manis yang dilakukan.

                 Lalu bagaimana caranya bagi kita untuk membuka diri?

1. Sebelum dapat membuka diri jelas kita perlu pemulihan dari Tuhan. Tanpa pemulihan dari Tuhan, sebagai orang luka akan cenderung melukai orang lain. Tanpa kita pulih terlebih dahulu, bagaimana kita bisa mencintai?

2. Setelah kita pulih, maka kita perlu memberikan diri kita kepada Allah terlebih dahulu.

2 Korintus 8:5b: Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah,

Dengan kita membuka diri kita, berarti kita memberikan diri kita. Sebelum kita membuka diri pada orang lain, perlu kita pertama-tama membuka diri kepada Allah.

Bagi Tuhan tidak ada yang tersembunyi. Saat kita membuka diri kepada-Nya, Ia akan memperbaharui kita dan menjadikan kita baru.

Daniel 2:22: Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya.

3. Setelah membuka diri kepada Allah, barulah kita dapat membuka diri kepada orang lain. Dalam membuka diri tentu saja sangat diperlukan hikmat.

Amsal 14:8: Mengerti jalannya sendiri adalah hikmat orang cerdik, tetapi orang bebal ditipu oleh kebodohannya.

Sejumlah orang membuka diri dengan tanpa hikmat dan akhirnya hasilnya adalah kekacauan. Kita perlu membuka diri, namun segala sesuatu tanpa hikmat hasilnya adalah tidak baik.

               Bila kita telah dapat membuka diri, selanjutnya bagaimana kita dapat membuka hati?

1. Minta tuntunan Tuhan untuk membuka hati kita supaya kita peka mendengar kata-kata-Nya.

Lukas 11:9: Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

Tanpa hati yang dibukakan, kita tidak bisa menerima firman-Nya. Tanpa hidup dalam firman-Nya, kita tidak dapat bertindak secara bijaksana. Padahal kita sangat butuh hikmat dari Tuhan untuk mengetahui orang yang tepat bagi kita untuk membuka hati kita.

2. Tidak menyimpan kesalahan-kesalahan orang di masa lalu, baik orang yang sama maupun membanding-bandingkan kesalahan orang lain kepada kesalahan orang tersebut.

1 Korintus 13:5b: Ia.. tidak menyimpan kesalahan orang lain.

Untuk itu kita perlu belajar mengampuni. Toh kita sendiri pun tidak sempurna, kita sendiri punya banyak memiliki kesalahan. Untuk mengampuni diperlukan kebesaran hati kita dan untuk itu kita perlu kekuatan dari Tuhan. Asalkan kita MAU, pasti kita bisa. Asalkan kita MAU walaupun kita tidak sanggup, Roh Kudus akan me-MAMPU-kan kita.

                Sudah siapkah Anda untuk membuka diri dan membuka hati? 

 Tuhan Yesus memberkati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

    Ini Cuma Butuh Proses Dan Waktu (1)          Aku memiliki kisah cinta yang tak seindah kisah cinta pria dan wanita di sekitarku.     Aku gadis yang masih berusia belum genap 16 tahun  yang terluka dari beberapa bulan yang lalu karena salah menjatuhkan hati.    Aku mencinta segala yang terjadi didalam hidupku. Luka sekalipun tetap ku usahakan untuk mencintai hal tersebut, Karena aku tau di balik luka akan ada kebahagiaan yang terjadi. Semua ini cuma butuh proses dan waktu. Sabarkah kita atau tidak untuk menjalaninya.     Aku belajar mengerti semuanya, belajar memahami, dan belajar menjalani semuanya. Tak semua yang kujalani itu indah.      Perkenalkan namaku Olivia gold. Aku seorang remaja yang duduk di kelas 11 sekolah mengenah atas di salah satu sekolah negeri di kotaku.     Orang-orang yang berada disekitarku dan yang mengenalku menilai aku humoris, dan kadang mereka berkata "oli kalau enggak ada lo gak rame" hanya orang yang belum mengenalku sajalah